Sejarah perkutut lokal untuk peliharaan

Perkutut ini dikenal sejak zaman raja Pajajaran bertahta. Mereka sangat menggemari perkutut. Pada saat wahyu kerajaan sudah habis dipindah ke Majapahit maka perkutut pajajaran ini menjadi gaib. Sampai kini, dipercaya masih ada perkutut dari alam gaib yang bisa memberikan rezeki, kebahagiaan dan ketenteraman rumah tangga, pangkat dan jabatan, dan lain lain.

Konon, putera terakhir raja Pajajaran berubah wujud menjadi perkutut, terbang sampai Mojokerto. Dalam babad tanah jawa diceritakan perkutut ini berada di kaputren Majapahit. Puteri Majapahit keluar dan mengambil perkutut tersebut. Anehnya perkutut itu pada malam hari berubah wujud menjadi pemuda yang sangat tampan. Mereka pun bermain cinta hingga konon melahirkan ular raksasa bernama Barukelinting.

“Perkutut ini memang pada dasarnya disukai raja-raja Jawa mulai dari Pajajaran sampai Mataram Islam,” ujar Masud Thoyib, pemilik perkutut gaib ketika ditemui di rumahnya di kawasan Lubang Buaya, Jakarta.

Dalam alam gaib, perkutut itu masih hidup karena masih menjadi hiburan para arwah raja. Menurut Masud dalam tataran mistik perkutut gaib ini masih berada dimana-mana walau jaman sudah menjadi modern. Karena dalam dunia gaib, waktu dan ruang tidak ada batasnya lagi.

Ada ilmu yang dapat digunakan untuk menangkap perkutut gaib. Ilmu menangkap perkutut gaib ini diperoleh dari Blitar Selatan dari orang tua yang menekuni ilmu mistik.

Perkutut ini bisa ditarik dengan peralatan berupa sangkar dan ubarampe yang sudah disiapkan berupa bunga dan minyak. Ubarampe ini telah diberi doa-doa dalam suatu ritual dengan menarik kiblat papat limo pancer. Dalam waktu sekitar 30-45 menit biasanya perkutut tersebut akan bisa masuk ke sangkar.

Saat masuk ke dalam sangkar, dipegang dulu, lalu diberi kertas yang sudah diberi nama yang diikatkan di kakinya. Lantas, perkutut itu dilepaskan. Kemudian pergi ke suatu tempat atau ruangan yang tertutup dengan membawa kurungan.

“Perkutut gaib itu akan bisa datang ke ruangan itu walau dikunci. Ini untuk menunjukkan gaib tidak berwujud, dalam prosesnya yang tidak berwujud ini disebut immaterial, tidak bermateri. Jika perkutut itu berwujud kembali maka disebut material,”ungkapnya.

Untuk membuktikan perkutut asli dari alam gaib, maka bisa diperiksa kembali tulisan nama yang ada dikakinya masih terikat. Jika kertas nama itu tidak ada berarti yang masuk perkutut lain. Ternyata perkutut yang masuk sangkar itu ada kertas berisi nama yang terikat di kakinya. Berarti perkutut gaib.

Maksud mengambil perkutut gaib sudah melakukannya sebanyak 13 kali. Perkutut ini jika telah menjadi nyata menjadi seperti perkutut pada umumnya yang bisa diberi makan dan minum. Cuma badannya lebih kecil dari perkutut biasa. Tetapi Uniknya, jika kurang dalam perawatan, perkutut ini bisa tiba-tiba hilang.